Sebenarnya pekerjaan Dejchat Phuangket sebagai tukang ojek di ibukota Bangkok, lumrah saja, tetapi caranya menjual jasa lewat twitter dan blog-nya lah yang menjadikannya tukang ojek paling populer.
Selama dua tahun, laki-laki asli Thailand ini menggunakan jejaring sosial melalui twitter dan blog untuk menuliskan kisah hidupnya sehari-hari.
Apa saja ditulisnya mulai dari menu makan siang sampai situasi lalu lintas yang macet parah, gayanya menuliskan situasi serta foto-foto yang selalu dianggahnya membuat sekelompok orang menjadi pembaca setia tulisannya.
Sebuah kejadian tak terduga pada hari Valentine lalu membuat Dejchat menjadi pusat berita di tengah kota Bangkok.
Sebuah ledakan menghancurkan sebagian rumah yang saat itu tengah disewa sejumlah warga negara Iran.
Para penghuni rumah itu kabur begitu terjadi ledakan, mereka melempar bahan peledak ke arah sebuah taksi dan kaki salah satu diantara mereka terkena ledakan. Hampir saat itu juga muncul analisis mengaitkan ledakan ini dengan upaya serangan yang sebelumnya terjadi di Georgia dan India yang menyasar diplomat Israel.
Saat berita tentang ledakan ini membesar, Dejchat sudah siap di lokasi.
"Ada warga asing membawa tas dan terjadi ledakan," tulisnya dengan kicauan twitter dengan menggunakan nama samaran Motorcyrubjang. "Kakinya ikut meledak tapi pelaku masih hidup di Sukhumvit 71,"tambahnya.
Foto dan beberapa laporan lanjutan menyusul sementara Dejchat juga mengunggah gambar taksi yang meledak serta memuat foto lelaki yang kakinya jadi korban ke Twitter.
Di seluruh Bangkok, gambar-gambar mengerikan inilah yang kemudian menjadi konfirmasi visual pertama tentang situasi yang kemudian banyak dilaporkan.
Selebritis Lokal
Segera berita Dejchat di-tweet lanjut oleh pembacanya ke seluruh penjuru negeri, hingga bahkan menarik perhatian Perdana Meneri Yingluck Shinawatra (yang menggunakan nama tweet PouYingluck).
Hari berikutnya laporan eksklusif Dejchat membuat jumlah pengikutnya di Twitter meningkat empat kali lipat dan membuatnya jadi pesohor kagetan.
Fotonya masuk koran dan bahkan diwawancara oleh televisi lokal.
"Saya tidak merasa terkenal tapi kalau saya mencari nama saya di internet ada banyak orang menulis tentang saya," katanya di pangkalan ojek dekat stasiun Phra Khanong.
"Jadi ya mungkin saya cukup terkenal di internet tapi kalau Anda tanya orang sekitar sini mungkin mereka tidak kenal saya,"tambahnya.
Sementara tukang ojek lain melihat hal yang dialami Dejchat dengan seksama.
"Dia mengajari saya bagaimana cara memanfaatkan internet dan saya sudah pernah mempraktekkannya sekali," kata salah seorang rekan pengojek. "Tapi sekarang saya sudah tidak bisa."
Meski kini sudah jadi sosok terkenal Dejchat mengatakan tak berniat untuk pensiun sebagai tukang ojek, meski kadang dia mengaku sangat tergoda kalau mendengar ada berita menarik terjadi di lokasi dekat tempatnya berada.
"Naik motor adalah keahlian saya dan saya juga paham banyak rute. Mengojek juga gampang dan gratis, tidak ada bos dan saya menikmati kemerdekaan begini,"ungkapnya.
![[imagetag]](http://makassar.tribunnews.com/foto/bank/images/polisi-nmahasiswa-salat.jpg)
