Laman

TOP POPULER

Jumat, 11 Mei 2012

Misteri Pesawat Sukhoi Superjet



Misteri Pesawat Sukhoi Superjet
SSJ 100 hingga kini baru dioperasikan oleh dua maskapai yakni Aeroflot dari Rusia dan Armavia milik Armenia. Pesawat Sukhoi Superjet 100 yang hilang di sekitar wilayah Bogor, Jawa Barat, Rabu siang adalah pesawat penumpang baru yang dibuat oleh Rusia untuk kembali menghidupkan industri penerbangan nasionalnya. Jika pesawat yang hilang itu terbukti mengalami kecelakaan, itu akan menjadi pukulan besar bagi Sukhoi, produsen Superjet, karena perusahaan itu baru mulai memproduksi pesawat komersial tahun lalu.

SSJ 100 hingga kini baru dioperasikan oleh dua maskapai yakni Aeroflot dari Rusia dan Armavia milik Armenia. Pesawat itu pertama kali digunakan oleh Armavia pada April 2011, lalu diikuti oleh Aeroloft di tahun yang sama. Pesawat itu pernah bermasalah ketika dioperasikan oleh Aeroflot, maskapai penerbangan Rusia yang memang ditekan oleh pemerintahnya untuk lebih banyak menggunakan pesawat buatan Rusia.

Bulan Maret lalu misalnya, sebuah pesawat SSJ 100 harus memangkas jadwal penerbangannya setelah bermasalah dengan roda. Pesawat perdana yang digunakan oleh Aeroflot juga dilarang terbang selama beberapa pekan karena bermasalah dengan pendingin udara (AC).

Superjet sendiri merupakan sebuah proyek kerjasama antara Sukhoi dan perusahaan penerbangan Italia, Alenia Aeronautica. SSJ 100, yang dirancang untuk membawa 98 orang penumpang dan tergolong dalam pesawat dengan jarank tempuh menengah, merupakan pesawat yang dikembangkan untuk bersaing dengan Embraer dari Brazil dan Bombardier dari Kanada.

Demonstrasi penerbangan di Tanah Air merupakan bagian dari tur "Welcome Asia" yang dimulai 3 Mei silam dan dimulai dari Astana, Kazakhstan. Sebelum tiba di Halim Perdana Kusuma, Jakarta, pesawat itu juga sempat singgah di Pakistan dan Myanmar. Selain itu kedatangan SSJ 100 ke Jakarta juga berkaitan dengan pemesanan 12 unit pesawat oleh PT Sky Aviation, sebuah maskapai penerbangan Indonesia dan pengiriman pesawat itu rencananya mulai dilakukan pada 2012.

Sukhoi adalah produsen pesawat utama Rusia yang didirikan pada tahun 1930an di masa Uni Soviet. Perusahaan yang terkenal dengan jet tempurnya mempekerjakan 26.000 orang dan bermarkas di Komsomolsk, Amur.

Sergey Dolya, salah seorang rombongan dari Sukhoi Superjet 100 menuliskan beberapa live tweet dari Halim Perdana Kusuma, Jakarta, serta mengabadikan beberapa foto sebelum pesawat dikabarkan hilang. Dolya menuliskan kabar, juga mem-posting beberapa foto dari Halim Perdana Kusuma mengenai informasi terbaru yang ia dapatkan.

Foto-foto dari dalam pesawat sebelum tinggal landas juga dinaikkan Dolya di blog miliknya. Dalam blog tersebut Dolya juga memberikan tautan ke blog fotografer lain, yang juga menampilkan beberapa foto Sukhoi sebelum tinggal landas hari ini. Salah satu kabar terakhir yang ia posting adalah foto dari peta berisi coret-coretan kemungkinan letak jatuhnya pesawat Sukhoi tersebut. Belum diketahui siapa yang mengguratkan koordinat kemungkinan letak jatuh tersebut.

Pesawat Sukhoi Superjet-100 untuk penerbangan komersial sipil itu hilang kontak sejak pukul 14.50 WIB. Pesawat tersebut terbang dari Bandara Halim Perdana Kusuma pukul 14.50 WIB, dan rencananya memang terbang di sekitar wilayah Halim.

Pesawat buatan Rusia dengan nomor penerbangan RA 36801 itu berisi 50 penumpang, dan sedang melakukan penerbangan ujicoba. termasuk di dalamnya adalah reporter transtv dan kameramennya.

Berikut daftar buku tamu yang dirilis Trimarga, namun tidak mencerminkan daftar penumpang sebenarnya:

1. Kornel M Sihombing (PTDI)
2. Edi Satrio (Pelita AIr)
3. Darwin Pelawi (Pelita Air)
4. Gatot Purwoko (Airfast Indonesia)
5. Budi Rizal (Putra Artha Dirgantara)
6. Syafruddin (Carpediem mandiri)
7. Andika Monoarfa (Sigap Dasa Perkasa)
8. Peter Adler (Sriwijaya Air/USA)
9. Herman Sulaji (Air Maleo)
10. Donardi Rahman (Avia Star)
11. Anton Daryanto (Indonesia Air Transport)
12. Suharso Monoarfa (Manhattan Group)
13. Arif Wahyudi (PT Trimarga Rekatama)
14. Aidar Bachsin (PT Catur Daya Prima)
15. Nam Tran (Esnecma/Prancis)
16. Rully Darmawan (Indo Asia)
17. Ahmad Fazal (Indo Asia)
18. Insan Kamil (Indo Asia)
19. Edward Edo (Indo Asia)
20. Ismie (Trans TV)
21. Aditya Sukardi (Trans TV)
22. Dody Aviantara (Majalah Angkasa).
23. D.N Yusuf (Majalah Angkasa)
24. Femy (Bloomberg)
25. Steven Kamachi (Indo Asia)
26. Capten Aan (Kartika)
27. Yusuf Ari Wibowo (Sky)
28. Maria Marcela (Sky/Italia)
29. Henny Stevani (Sky)
30. Mai Syarah (Sky)
31. Dewi Mutiara (Sky
32. Susana Fanela (Sky)
33. Nur Ilmawati (Sky)
34. Rossy Withan (Sky)
35. Anggi (Sky)
36. Aditya (Sky)
37. Yabloncev (Sukhoi/Rusia)
38. Kirkin (Sukhoi/Rusia)
39. Kochetkov (Sukhoi/Rusia)
40. Rakhimov (Sukhoi/Rusia)
41. Shvetsov (Sukhoi/Rusia)
42. Martishenko (Sukhoi/Rusia)
43. Grebenshikov (Sukhoi/Rusia)
44. Kurzhupova (Sukhoi/Rusia)
45. Salim K (Sky)
46. Ade Arisanti (Sky)
47. Raymond Sukando (Sky)
48. Santi (Sky)
49. Edy Saryoko (Gatary)
50. Ganis Arman Zuvianto (Indonesia Air Transport).


 TURUT BERDUKA CITA 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar