Laman

TOP POPULER

Selasa, 12 Juni 2012

Uniknya Perayaan Kesuburan Dalam Nuansa Horror


Ritual Kukeri: Hari Monster di Bulgaria

(sumber: Photo Ivo Christov)

Alih bahasa: Izzaniskala
[UNIKNYA.COM]: Festival Kukeri diselenggarakan di Bulgaria sehari setelah dirayakannya pergantian tahun, dan sebelum perayaan Lent. Sebuah perayaan tradisional yang telah berlangsung selama 4.000 tahun lalu, bahkan ada yang menyatakan bahwa sebelumnya Kukeri adalah perayaan yang dipersembahkan untuk Dionysus – dewa kesuburan, kelahiran bangsaYunani, oleh masyarakat Thracia kuno. Festival Kukeri ini dipenuhi oleh nuansa dan simbol-simbol mistis, bahkan menyeramkan karena festival ini menggambarkan sebuah perputaran kehidupan manusia, kematian dan kelahira.

(sumber: Photo Ivo Christov)

Kostum,  pakaian, yang digunakan di dalam festival Kukeri (sosok yang menyeramkan) merupakan hasil elaborasi, dan dibuat sedemikian rupa oleh para pemuda desa, perjaka ataupun lelaki yang baru menikah. Kostum festival biasanya terbuat dari kulit kambing, namun terakhir mereka banyak menggunakan bahan yang lebih variatif –dari mulai pakaian hingga karpet, sesuai dengan desain kostumnya. Kukeri pun biasanya membawa tongkat kayu pemukul, pedang dan thyrsus—tongkat kekuasaan, simbol kesuburan yang juga merupakan warisan dari karnaval pemujaan Dionysus.

(sumber: Photo Ivo Christov)

Sosok Kukeri pun memakai topeng kayu yang menakutkan (biasanya menyerupai kambing), memiliki tanduk, gigi taring yang panjang, dan mulutnya mampu dibuka-ditutup. Terkadang topeng kayu topeng kukeri memiliki dua sisi, hal ini mengungkapkan adanya sebuah keseimbangan alam, antara baik dan jahat. Topeng ini diyakini dapat mengusir pengaruh roh jahat, dan sekali Anda memakai  kostum kukeri maka sepanjang hari itulah tidak boleh dibuka atau berganti kostum.

(sumber: Photo Ivo Christov)

Kostum kukeri pun memiliki beberapa simbol lainnya seperti kuncir, dedaunan pohon rambat (yang disucikan dalam pemujaan Dionysus),  kemangi (rempah simbol cinta dan kasih di beberapa kebudyaan) dan manik-manik serta pita.  Jika dulu kukeri ini banyak diperankan oleh kaum lelaki, sekarang kaum perempuan Bulgaria pun bisa memerankan dan menggunakan kostumnya, meskipun kostum tersebut begitu berat untuk ditopang tubuh wanita.
(sumber: Photo Ivo Christov)

Di awal penyelenggaraan festival kukeri ini, para peserta berkumpul untuk menentukan siapa yang akan memerankan dan menjadi pemimpin upacara tersebut. Kostum kukeri yang satu ini (pemimpin) pun dikenal memiliki tujuh unsur kulit binatang buas, yang dipercaya dapat mendatangkan kekuatan. Berbeda dengan kukeri lainnya wajahnya berwarna hitam, tanduknya tembus dari dalam kepala. Dan phallus kayu bergantung di ikat pinggangnya, sebuah simbol kesuburan. Simbol-simbol yang terdapat di dalam kukeri ini memiliki makna dan alasan yang kuat.

(sumber: Photo Ivo Christov)

Ketika semua peserta sudah merasa siap maka, upacara pembukaan pun akan segera dimulai diiringi oleh musik dan teriakan. Para kukeri tidak sesederhana untuk berjalan selama festival berlangsung, mereka diharuskan berjalan dengan banyak gaya mengikuti irama musik, semua bunyi bell yang bergantung di pinggang mereka. Walaupun festival ini begitu ramai dan riuh dengan bebunyian, namun di antara kukeri tidak diperbolehkan untuk berbicara satu sama lain dan mengungkapkan identitas mereka di balik topeng.

(sumber: Photo Ivo Christov)

Selama karnaval berlangsung, pemimpin kukeri akan diminta untuk melakukan berbagai ritual penyembuhan kesehatan, kesuburan dan memberkati masyarakat desa dengan keberuntungan. Ia dan kukeri lainnya pun akan diminta untuk memasuki rumah para masyarakat, karena mereka akan disuguhi roti dan anggur sebagai simbol daging dan darah, juaga merupakan simbol pengorbanan di zaman sebelum agama kristen dianut warga Bulgaria. Selain itu juga, pemimpin kukeri akan melakukan ritual membersihkan rumah, dengan cara berguling-guling di lantai. Selain menyambangi rumah dan memberkati, mereka pun akan melakukan sebuah simulasi duel dan beberapa pertunjukkan yang menceritakan maskulinitas dan aksi seksual lainnya, karena kesuburan adalah inti dari festival ini.

(sumber: Photo Ivo Christov)

Akhir dari festival kukeri ini begitu kelam dan gelap. Pemimpin kukeri akan diikatkan pada pada sebuah alat pembajak tanah –sebuah adegan yang diwariskan dari pemujaan Dionysus, pemimpin kukeri tersebut akan berakting mati ketika tali bajak mulai ditarik. Saat itu pula para perempuan desa akan menaburi sang pemimpin dengan biji-bijian (bibit), berharap sang pemimpin terbangun dan membunyikan belnya kembali, dan dewa kesuburan terlahir kembali. Untuk suatu ketika ia menggunakan pakaian berkulit tujuh hewan sepanjang hari, kemudian kulit tersebut dikuburkan di tujuh tanah untuk memastikan kesuburan tanah nantinya. Begitu pula dengan phallus (simbol maskulinitas) melambangkan sosok manusia yang tidak memiliki keturunan, untuk alasan yang sama.

(sumber: Photo Ivo Christov)

Karnaval kukeri yang dirayakan di Bulgaria adalah sebuah tradisi tua yang juga popular di Yunani Utara. Saat ini berbagai versi perayaan seperti ini banyak ditemui di Serbia, Romania, Spanyol, dan Itali, namun Kukeri adalah salah satu yang paling dikenal. Di berbagai pedesaan di belahan negara, memiliki upcara dan ritual keyakinan yang bervariasi namun memiliki satu makna dasar yang sama.
Festival ini pernah dicekal, tidak diperbolehkan untuk dirayakan selama pemerintahan komunis berkuasa di Bulgaria, namun begitu berartinya festival ini bagi masyarakat Bulgaria sehingga bisa disimpan untuk kembali dilakukan di saat yang tepat. Bahkan sekarang festival ini tidak saja dilakukan dan dirayakan oleh masyrakat lokal, namun para pengunjung, turis (Eropa, Asia bahkan Eropa), pun turut serta larut dalam karnaval kesuburan ini.


Ketika modernisasi melanda dan membanjiri kehidupan manusia, sehingga beberapa kebudayaan tradisional berbau mistis pun terseret menghilang di peradaban barat, namun kembalinya festival Kukeri membuktikan bahwa manusia-manusia dahulu memiliki sebuah keyakinan yang dibalut secara artistik, meskipun pada akhirnya hanya beberapa saja yang memahami maknanya. (**)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar